Minggu, 03 Januari 2016

MIOMI UTERI


TUMOR JINAK YANG MERUSAK


Meskipun tak ganas miomi uteri bisa merusak hingga berakibat fatal. Apa saja gejalahnya dan bagaimana pengobatannya?
Mioma uteri merupakan salah satu tumor kandungan yang paling banyak terjadi pada wanita usia 35-45 tahun ini tergolong jinak
Tumor tersebut jarang sekali ditemukan pada usia dibawah 20 tahun. Wanita yang menjelang masa menopaus sedikit sekali yang terkena. Tak pernah dilaporkan terjadi pada wanita yang belum mengalami haid. Mioma uteri kebanyakan akan menyusut saat penderita memasuki usia menopaus yakni sekitar usia 45 tahun keatas
Mengapa bisa terjadi? Para ahli belum bisa memastikan penyebabnya hingga sekarang. Namun dugaan kuat adalah karena faktor genetik artinya sudah ada benihnya sejak awal
Benih tersebut bisa tumbuh saat seorang wanita telah memasuki usia dewasa yang ditandai dengan haid/menstruasi pertama (menarche). Saat dewasa itulah faktor hormonal sangat berperan
Bila terjadi gangguan hormonal dimana kadar hormon estrogen menjadi lebih berperan, terbukalah peluang terjadinya mioma. Namun untungnya kadar hormon lain bisa mengimbanginya. Yakni hormon progesterone dan testosteron yang terakhir ini hanya sedikit kadarnya pada wanita. Sebaliknya banyak terdapat pada lelaki
Faktor genetik tersebut bisa diartikan pula sebagai turunan. Berarti ada anggota keluarganya yang menderita penyakit ini, perlu lebih waspada. Karena lebih besar kemungkinannya benih mioma ada dalam diri anda
Mioma uteri lebih sering di dapt pada wanita yang belum punya anak atau yang kurang subur
Bagaimana mioma uteri itu ? tumor kandungan tersebut terdiri atas beberapa bentukan seperti sarang. Dalam satu rahim. Biasanya terdapat 5-20 sarang. Isi sarang itu berupa otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde atau pusaran air
Menururt letakknya, mioma uteri terbagi tiga yakni:
* Submukosum : berada dibawah endometrium (lapisan paling dalam dari rahim) dan menonjol ke dalam rongga rahim
* Intramural : tumor terdapat di dinding rahim di antara serabut otot olos rahim (miometrium)
* Subserosum :tumbuh ke luar dinding rahim, sehingga menonjol pada permukaan rahim
Di manapun letaknya, mioma uteri bersifat merusak hanya saja efeknya tak segerah dirasakan, dalam hitungan tahunan
Saah satu kerusakan yang ditimbulkan adalah gangguan kesuburan. Penderita bisa tak memiliki keturunan karena sarang mioma mungkin menutup atau menekan bagian-bagian tertentu dari saluran yang harus dilalui benih wanita / sel telur saat telah matang. Sehingga tak dimungkinkan terjadinya pertemuan dengan si buah hati, benih lelaki / sperma
Bisa jadi ganas. Kalau kanker membutuhkan waktu dalam hitungan hari hingga bulanan, mioma bisa bertahun-tahun. Umumnya diperlukan waktu tiga tahun lamanya bagi mioma untuk mencapai ukuran sebesar kepala tinju. Namun ada juga yang pertumbuhannya lebih cepat
Bila pertumbuhan relatif cepat, bisa dicuriagai sedang menuju ke arah kanker. Meskipun sebenarnya tak terlalu banyak mioma yang bisa berkembang menjadi ganas
Pengobatan.
Tanda dan Gejala Mioma Uteri
Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid.
Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.
Gangguan pencernaan
Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.
Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Tak semuanya mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. Apabila ukuran mioma uteri relatif kecil tak menimbulkan gangguan atau keluahan berarti. Namun sebaiknya tetap kontrol ke dokter sedikitnya setiap tiga bulan telah teridentifikasi ada mioma
Pengobatan dengan pemberian hormon, misalnya gonodotropin agonois (GnRHa) masih belum memuaskan. Karena tumor akan tumbuh kembali bila hormon tersebut dihentikan pemberiannya
Bisa juga dilakukan penyinaran (radioterapi) dengan tujuan agar indung telur (ovarium) tak berfungsi lagi. Sehingga penderita akan mengalami menopause dini, yang ujung -ujungnya terjadi penurunan kadar estrogen dan miomapun menyusut
Yang terbaik adalah tindakan operasi. Yakni yang sederhana yang disebut miomektomi dan radikal yakni pengangkatan rahim secara keseluruhan (histerektomi)
Konsekuensinya, wanita tersebut tak bisa lagi memiliki keturunan secara alami dari dirinya sendiri. Namun nyawanya terselamatkan dari kemungkinan keganasan
Mioma saat hamil
Bisa jadi seorang wanita hamil, namun sebelumnya tak mengetahui ada mioma dalam rahimnya. Padahal adanya mioma dalam rahim jelas mempengaruhi kehamilan dan masa-masa sesudahnya. Apa saja pengaruhnya.
* Resiko keguguran meningkat karena rongga rahim mengalami gangguan
* Melemahkan gerakan rahim, bahkan rahim tak bisa berkontraksi relaksasi (menengang-mengerut) sama sekali. Akibatnya terjadinya pendarahan
* Menghalangi jalan lahir janin
* Menyebabkan sulitnya ari-ari lepas dari rahim saat proses persalinan telah usai
* Menganggu proses kembalinya rahim seperti semula dalam masa nifas
Waspadalah gejalanya :
Meskipun ada mioma uteri yang tak menampakkan gejalanya, sebaiknya mewaspadai hal-hal berikut ini:
* Terasa benjolan. Sering penderita mengeluh terasa berat dan adanya benjolan diperut bagian bawah. Harus dibedakan dengan tumor perut jenis yang lain yang tak ada hubungannya dengan kandungan. Biasanya tumor kandungan terpengaruh saat terjadinya haid
* Pendarahan tak normal. Umumnya pendarahan berlebihan jumlahnya dan lamanya (hipermenore / menoragia). Bisa juga pendarahan diluar masa haid (metroragia)
* Nyeri perut. Bisa timbulnya karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai radang dan kerusakan jaringan setempat. Tempat nyeri dirasakan bergantung letak mioma dalam rahim
* Tanda-tanda penekanan. Bergantung pada letak dan ukuran mioma
* Kandung kemih, sehingga selalu ingin kencing
* Saluran kencing dekat kelamin (uretra), sehingga tak bisa kencing meskipun kandung kencing sudah penuh
* Saluran kencing dari ginjal (uretar), terjadinya gangguan ginjal (hidroureter, hidronefrosis)
* Anus / dubur, sehingga kesulitan buang air besar
* Pembuluh darah dan limfe, terjadinya pembengkakan kaki dan nyeri panggul
Bila merasakan salah satu gejala seperti diatas, sebaiknya jadwalkan pertemuan dengan dokter kandungan. Paling tidak untuk memastikan kondisi kesehatan saat ituMeskipun tak ganas miomi uteri bisa merusak hingga berakibat fatal. Apa saja gejalahnya dan bagaimana pengobatannya?
Mioma uteri merupakan salah satu tumor kandungan yang paling banyak terjadi pada wanita usia 35-45 tahun ini tergolong jinak
Tumor tersebut jarang sekali ditemukan pada usia dibawah 20 tahun. Wanita yang menjelang masa menopaus sedikit sekali yang terkena. Tak pernah dilaporkan terjadi pada wanita yang belum mengalami haid. Mioma uteri kebanyakan akan menyusut saat penderita memasuki usia menopaus yakni sekitar usia 45 tahun keatas
Mengapa bisa terjadi? Para ahli belum bisa memastikan penyebabnya hingga sekarang. Namun dugaan kuat adalah karena faktor genetik artinya sudah ada benihnya sejak awal
Benih tersebut bisa tumbuh saat seorang wanita telah memasuki usia dewasa yang ditandai dengan haid/menstruasi pertama (menarche). Saat dewasa itulah faktor hormonal sangat berperan
Bila terjadi gangguan hormonal dimana kadar hormon estrogen menjadi lebih berperan, terbukalah peluang terjadinya mioma. Namun untungnya kadar hormon lain bisa mengimbanginya. Yakni hormon progesterone dan testosteron yang terakhir ini hanya sedikit kadarnya pada wanita. Sebaliknya banyak terdapat pada lelaki
Faktor genetik tersebut bisa diartikan pula sebagai turunan. Berarti ada anggota keluarganya yang menderita penyakit ini, perlu lebih waspada. Karena lebih besar kemungkinannya benih mioma ada dalam diri anda
Mioma uteri lebih sering di dapt pada wanita yang belum punya anak atau yang kurang subur
Bagaimana mioma uteri itu ? tumor kandungan tersebut terdiri atas beberapa bentukan seperti sarang. Dalam satu rahim. Biasanya terdapat 5-20 sarang. Isi sarang itu berupa otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde atau pusaran air
Menururt letakknya, mioma uteri terbagi tiga yakni:
* Submukosum : berada dibawah endometrium (lapisan paling dalam dari rahim) dan menonjol ke dalam rongga rahim
* Intramural : tumor terdapat di dinding rahim di antara serabut otot olos rahim (miometrium)
* Subserosum :tumbuh ke luar dinding rahim, sehingga menonjol pada permukaan rahim
Di manapun letaknya, mioma uteri bersifat merusak hanya saja efeknya tak segerah dirasakan, dalam hitungan tahunan
Saah satu kerusakan yang ditimbulkan adalah gangguan kesuburan. Penderita bisa tak memiliki keturunan karena sarang mioma mungkin menutup atau menekan bagian-bagian tertentu dari saluran yang harus dilalui benih wanita / sel telur saat telah matang. Sehingga tak dimungkinkan terjadinya pertemuan dengan si buah hati, benih lelaki / sperma
Bisa jadi ganas. Kalau kanker membutuhkan waktu dalam hitungan hari hingga bulanan, mioma bisa bertahun-tahun. Umumnya diperlukan waktu tiga tahun lamanya bagi mioma untuk mencapai ukuran sebesar kepala tinju. Namun ada juga yang pertumbuhannya lebih cepat
Bila pertumbuhan relatif cepat, bisa dicuriagai sedang menuju ke arah kanker. Meskipun sebenarnya tak terlalu banyak mioma yang bisa berkembang menjadi ganas
Pengobatan. Tak semuanya mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. Apabila ukuran mioma uteri relatif kecil tak menimbulkan gangguan atau keluahan berarti. Namun sebaiknya tetap kontrol ke dokter sedikitnya setiap tiga bulan telah teridentifikasi ada mioma
Pengobatan dengan pemberian hormon, misalnya gonodotropin agonois (GnRHa) masih belum memuaskan. Karena tumor akan tumbuh kembali bila hormon tersebut dihentikan pemberiannya
Bisa juga dilakukan penyinaran (radioterapi) dengan tujuan agar indung telur (ovarium) tak berfungsi lagi. Sehingga penderita akan mengalami menopause dini, yang ujung -ujungnya terjadi penurunan kadar estrogen dan miomapun menyusut
Yang terbaik adalah tindakan operasi. Yakni yang sederhana yang disebut miomektomi dan radikal yakni pengangkatan rahim secara keseluruhan (histerektomi)
Konsekuensinya, wanita tersebut tak bisa lagi memiliki keturunan secara alami dari dirinya sendiri. Namun nyawanya terselamatkan dari kemungkinan keganasan
Mioma saat hamil
Bisa jadi seorang wanita hamil, namun sebelumnya tak mengetahui ada mioma dalam rahimnya. Padahal adanya mioma dalam rahim jelas mempengaruhi kehamilan dan masa-masa sesudahnya. Apa saja pengaruhnya.
* Resiko keguguran meningkat karena rongga rahim mengalami gangguan
* Melemahkan gerakan rahim, bahkan rahim tak bisa berkontraksi relaksasi (menengang-mengerut) sama sekali. Akibatnya terjadinya pendarahan
* Menghalangi jalan lahir janin
* Menyebabkan sulitnya ari-ari lepas dari rahim saat proses persalinan telah usai
* Menganggu proses kembalinya rahim seperti semula dalam masa nifas
Waspadalah gejalanya :
Meskipun ada mioma uteri yang tak menampakkan gejalanya, sebaiknya mewaspadai hal-hal berikut ini:
* Terasa benjolan. Sering penderita mengeluh terasa berat dan adanya benjolan diperut bagian bawah. Harus dibedakan dengan tumor perut jenis yang lain yang tak ada hubungannya dengan kandungan. Biasanya tumor kandungan terpengaruh saat terjadinya haid
* Pendarahan tak normal. Umumnya pendarahan berlebihan jumlahnya dan lamanya (hipermenore / menoragia). Bisa juga pendarahan diluar masa haid (metroragia)
* Nyeri perut. Bisa timbulnya karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai radang dan kerusakan jaringan setempat. Tempat nyeri dirasakan bergantung letak mioma dalam rahim
* Tanda-tanda penekanan. Bergantung pada letak dan ukuran mioma
* Kandung kemih, sehingga selalu ingin kencing
* Saluran kencing dekat kelamin (uretra), sehingga tak bisa kencing meskipun kandung kencing sudah penuh
* Saluran kencing dari ginjal (uretar), terjadinya gangguan ginjal (hidroureter, hidronefrosis)
* Anus / dubur, sehingga kesulitan buang air besar
* Pembuluh darah dan limfe, terjadinya pembengkakan kaki dan nyeri panggul
Bila merasakan salah satu gejala seperti diatas, sebaiknya jadwalkan pertemuan dengan dokter kandungan. Paling tidak untuk memastikan kondisi kesehatan saat itu TUMOR JINAK YANG MERUSAK
Meskipun tak ganas miomi uteri bisa merusak hingga berakibat fatal. Apa saja gejalahnya dan bagaimana pengobatannya?
Mioma uteri merupakan salah satu tumor kandungan yang paling banyak terjadi pada wanita usia 35-45 tahun ini tergolong jinak
Tumor tersebut jarang sekali ditemukan pada usia dibawah 20 tahun. Wanita yang menjelang masa menopaus sedikit sekali yang terkena. Tak pernah dilaporkan terjadi pada wanita yang belum mengalami haid. Mioma uteri kebanyakan akan menyusut saat penderita memasuki usia menopaus yakni sekitar usia 45 tahun keatas
Mengapa bisa terjadi? Para ahli belum bisa memastikan penyebabnya hingga sekarang. Namun dugaan kuat adalah karena faktor genetik artinya sudah ada benihnya sejak awal
Benih tersebut bisa tumbuh saat seorang wanita telah memasuki usia dewasa yang ditandai dengan haid/menstruasi pertama (menarche). Saat dewasa itulah faktor hormonal sangat berperan
Bila terjadi gangguan hormonal dimana kadar hormon estrogen menjadi lebih berperan, terbukalah peluang terjadinya mioma. Namun untungnya kadar hormon lain bisa mengimbanginya. Yakni hormon progesterone dan testosteron yang terakhir ini hanya sedikit kadarnya pada wanita. Sebaliknya banyak terdapat pada lelaki
Faktor genetik tersebut bisa diartikan pula sebagai turunan. Berarti ada anggota keluarganya yang menderita penyakit ini, perlu lebih waspada. Karena lebih besar kemungkinannya benih mioma ada dalam diri anda
Mioma uteri lebih sering di dapt pada wanita yang belum punya anak atau yang kurang subur
Bagaimana mioma uteri itu ? tumor kandungan tersebut terdiri atas beberapa bentukan seperti sarang. Dalam satu rahim. Biasanya terdapat 5-20 sarang. Isi sarang itu berupa otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde atau pusaran air
Menururt letakknya, mioma uteri terbagi tiga yakni:
* Submukosum : berada dibawah endometrium (lapisan paling dalam dari rahim) dan menonjol ke dalam rongga rahim
* Intramural : tumor terdapat di dinding rahim di antara serabut otot olos rahim (miometrium)
* Subserosum :tumbuh ke luar dinding rahim, sehingga menonjol pada permukaan rahim
Di manapun letaknya, mioma uteri bersifat merusak hanya saja efeknya tak segerah dirasakan, dalam hitungan tahunan
Saah satu kerusakan yang ditimbulkan adalah gangguan kesuburan. Penderita bisa tak memiliki keturunan karena sarang mioma mungkin menutup atau menekan bagian-bagian tertentu dari saluran yang harus dilalui benih wanita / sel telur saat telah matang. Sehingga tak dimungkinkan terjadinya pertemuan dengan si buah hati, benih lelaki / sperma
Bisa jadi ganas. Kalau kanker membutuhkan waktu dalam hitungan hari hingga bulanan, mioma bisa bertahun-tahun. Umumnya diperlukan waktu tiga tahun lamanya bagi mioma untuk mencapai ukuran sebesar kepala tinju. Namun ada juga yang pertumbuhannya lebih cepat
Bila pertumbuhan relatif cepat, bisa dicuriagai sedang menuju ke arah kanker. Meskipun sebenarnya tak terlalu banyak mioma yang bisa berkembang menjadi ganas
Pengobatan. Tak semuanya mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. Apabila ukuran mioma uteri relatif kecil tak menimbulkan gangguan atau keluahan berarti. Namun sebaiknya tetap kontrol ke dokter sedikitnya setiap tiga bulan telah teridentifikasi ada mioma
Pengobatan dengan pemberian hormon, misalnya gonodotropin agonois (GnRHa) masih belum memuaskan. Karena tumor akan tumbuh kembali bila hormon tersebut dihentikan pemberiannya
Bisa juga dilakukan penyinaran (radioterapi) dengan tujuan agar indung telur (ovarium) tak berfungsi lagi. Sehingga penderita akan mengalami menopause dini, yang ujung -ujungnya terjadi penurunan kadar estrogen dan miomapun menyusut
Yang terbaik adalah tindakan operasi. Yakni yang sederhana yang disebut miomektomi dan radikal yakni pengangkatan rahim secara keseluruhan (histerektomi)
Konsekuensinya, wanita tersebut tak bisa lagi memiliki keturunan secara alami dari dirinya sendiri. Namun nyawanya terselamatkan dari kemungkinan keganasan
Mioma saat hamil
Bisa jadi seorang wanita hamil, namun sebelumnya tak mengetahui ada mioma dalam rahimnya. Padahal adanya mioma dalam rahim jelas mempengaruhi kehamilan dan masa-masa sesudahnya. Apa saja pengaruhnya.
* Resiko keguguran meningkat karena rongga rahim mengalami gangguan
* Melemahkan gerakan rahim, bahkan rahim tak bisa berkontraksi relaksasi (menengang-mengerut) sama sekali. Akibatnya terjadinya pendarahan
* Menghalangi jalan lahir janin
* Menyebabkan sulitnya ari-ari lepas dari rahim saat proses persalinan telah usai
* Menganggu proses kembalinya rahim seperti semula dalam masa nifas
Waspadalah gejalanya :
Meskipun ada mioma uteri yang tak menampakkan gejalanya, sebaiknya mewaspadai hal-hal berikut ini:
* Terasa benjolan. Sering penderita mengeluh terasa berat dan adanya benjolan diperut bagian bawah. Harus dibedakan dengan tumor perut jenis yang lain yang tak ada hubungannya dengan kandungan. Biasanya tumor kandungan terpengaruh saat terjadinya haid
* Pendarahan tak normal. Umumnya pendarahan berlebihan jumlahnya dan lamanya (hipermenore / menoragia). Bisa juga pendarahan diluar masa haid (metroragia)
* Nyeri perut. Bisa timbulnya karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai radang dan kerusakan jaringan setempat. Tempat nyeri dirasakan bergantung letak mioma dalam rahim
* Tanda-tanda penekanan. Bergantung pada letak dan ukuran mioma
* Kandung kemih, sehingga selalu ingin kencing
* Saluran kencing dekat kelamin (uretra), sehingga tak bisa kencing meskipun kandung kencing sudah penuh
* Saluran kencing dari ginjal (uretar), terjadinya gangguan ginjal (hidroureter, hidronefrosis)
* Anus / dubur, sehingga kesulitan buang air besar
* Pembuluh darah dan limfe, terjadinya pembengkakan kaki dan nyeri panggul
Bila merasakan salah satu gejala seperti diatas, sebaiknya jadwalkan pertemuan dengan dokter kandungan. Paling tidak untuk memastikan kondisi kesehatan saat itu

PENYAKIT MIOM

MIOM
 
Penyakit miom pada rahim wanita atau tumor dinding rahim merupakan salah satu penyakit dalam dunia kedokteran yang disebut dengan istilah miom. Penyakit miom pada rahim wanita ditandai dengan gejala nyeri pinggul atau juga perut. Dan perut akan terasa penuh atau kadang merasa seperti sedang hamil. Karena kandung kemih yang tertekan. Selain itu, wanita yang sedang mengalami penyakit miom pada rahim wanita biasanya akan sering buang air kecil.
Penyakit Miom
Selain itu, gangguan saat sedang menstruasi misalnya seperti rasa sakit hebat yang muncul, masalah haid tidak teratur dan juga terjadinya pendarahan yang bersifat tidak normal, jadi bisa lebih banyak keluar darah dan bahkan jangka waktunya lebih lama. Selain itu, gejala lain yang dirasakan adalah sakit saat melakukan hubungan intim dengan suami
Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab dari penyakit miom pada rahim wanita. Namun diyakini karena terjadinya rangsangan hormon estrogen, dan jumlah reseptor dari estrogen pada jaringan mioma yang melebihi pada jaringan otot kandungan yang ada disekitarnya, sehingga akan tumbuh dengan lebih cepat saat masa kehamilan, dan semakin bertambah besar disaat reproduksi serta akan mengecil saat masa menopause.
Infeksi yang terjadi atau adanya jamur didalam rahim juga merupakan salah satu pemicu dari terjadinya penyakit miom pada rahim wanita walaupun sudah diangkat dengan jalan operasi. Pencegahan dini yang dilakukan adalah salah satu cara yang baik misalnya dengan selalu memelihara kebersihan dan juga kesehatan pada organ kewanitaan supaya tidak ada bakteri yang masuk ke dalam rahim. Dan kekhawatiran yang sering dialai oleh wanita yang terserang penyakit miom pada rahim wanita, apakah Anda bisa hamil atau tidak? Peluan dari kehamilan wanita dengan penyakit miom pada  rahim wanita memang jelas berkurang karena adanya suatu penyempitan pada leher rahim yang akan menghambat terjadi masuknya sperma ke dalam rahim sehingga akan membuat proses pembuahan menjadi sulit.
Khusus untuk penyakit miom pada rahim wanita yang tumbuh di dinding rahim yang juga bisa menghambat dari terjadinya masalah kehamilan, karena implantasi sel telur yang sudah dibuahi sehingga tidak bisa bekerja dengan baik. tetapi, sebaiknya Anda jangan berkecil hati, karena tidak akan ada penyakit yang tidak ada penanganannya. Dan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi penyakit miom pada rahim wanita adalah operasi pengangkatan miom. Sedangkan untuk waniya yang sudah hamil yang mengidap penyakit miom pada rahim wanita memang memunyai suatu resiko. Tetapi dengan rajin melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter Anda, maka Anda akan mendapatkan solusi yang terbaik sehingga akan membantu memelihara kesehatan supaya kandngan Anda tumbuh dengan kondisi yang baik.
Dengan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi rahim lewat USG maka akan membantu menunjukkan keberadaan serta ukuran dari kista dan juga miom yang lebih akurat. Dan kemajuan dari teknologi ini akan sangat membantu untuk mendeteksi secara dini berbagai kelainan yang terjadi di organ reproduksi.
Banyak orang yang beranggapan bahwa penyakit miom dan kista itu sama, padahal keduanya ini jelas berbeda. Perbedaan antara penyakit miom dengan kista adalah :
Penyakit kista yang merupakan salah satu jenis penyakit tumor jinak yang isinya cairan atau juga jaringan tubuh misalnya seperti tulang lemak gigi, serta rambut yang terbungkus dengan suatu jaringan.
Penyakit miom biasanya sering dikenal dengan istilah daging tumbuh, padahal sebenarnya adalah jaringan di otot rahim yang akan berkembang menjadi tumor jinak.
Biasanya penyakit kista dan miom bervariasi, dari mulai beberapa gram sampai beratnya yang mencapai 5 kg. Dan keduanya ini lebih sering menyerang wanita yang usianya diatas 30 tahun. Penyakit miom biasanya disebabkan karena faktor hormonal, stress serta pola hidup yang kurang baik. ukuran dari miom itu sendiri biasanya akan bertambah besar selama wanita masih dalam usia produktif. Penyakit miom ini juga lama kelamaan akan semakin berkembang jika muncul kehamilan. Tetapi di masa menopause, miom akan mengecil seiring dengan kadar hormon estrogen yang mengalami penurunan. Sedangkan hingga saat ini penyakit kista masih belum diketahui secara jelas apa penyebabnya. Tetapi, banyak dokter meyakini bahwa penyakit kista dipicu karena faktor keturunan dan juga karena paparan zat yang memunyai sifat karsinogenik.
Kelainan yang terjadi pada organ reproduksi wanita biasanya bisa diobati jika dideteksi secara dini. penyakit organ kewanitaan yang harus diwaspadai adalah penyakit kista dan miom salah satunya. Walaupun bukan berarti Anda tidak harus berhati-hati pada gangguan kesehatan yang lain. Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan organ reproduksi Anda untuk membantu mencegah terjadinya kelainan pada organ reproduksi lebih lanjut lagi.
Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung protein. Karena protein berguna untuk membantu meregenerasi pankreas yang akan membantu menormalkan kembali insulin yang sangat bermanfaat dalam memelihara kesehatan. Glikosida dan juga holothurine yang mempunyai sifat anti kanker serta anti tumor.
Itulah informasi mengenai penyakit miom pada rahim wanita, semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semuanya. Terimakasih.



Penyakit Miom pada Rahim Wanita
Miom adalah salah satu penyakit sejenis tumor jinak yang ada dinding rahim wanita yang tumbuh ketika wanita masih dalam masa produktif. Miom tidak hanya dapat tumbuh dalam 1 buah, miom dapat tumbuh banyak di tiap dinding rahim hingga ke selaput dinding rahim wanita. Miom rata-rata berukuran seperti kacang polong dan anggur.
Miom ada yang berkembang dengan cepat dan ada pula yang berkembang dengan lambat tergantung dari kondisi fisik dan tingkat kesehatan setiap orang yang berbeda-beda. Namun kebanyakan kasus miom ini tidak berbahaya dan tidak ada kaitannya dengan risiko adanya kanker rahim, meskipun segala kemungkinan dapat terjadi namun hanya beberapa kasus miom yang berubah menjadi kanker.
Miom diketahui ketika pada kehamilan atau saat memasuki kelahiran. Umumnya, kebanyakan wanita tidak menyadari atau tidak mengetahui adanya miom dalam dinding rahim, karena miom yag kecil umumnya tidak menunjukkan suatu gejala yang mudah dikenali.
Gejala-gejala umum yang sering terjadi pada penderita miom, adalah :
- Nyeri diperut atau di pinggul
- Perut terasa penuh
- Nyeri saat melakukan hubungan intim dengan pasangan
- Sering mengalami anemia ketika haid karena banyak kehilangan darah
- Seperti adanya penekanan pada panggul
- Infertilitas atau keguguran
- Konstipasi (sembelit)
- Terjadi perdarahan yang mengeluarkan banyak darah baik ketika masa menstruasi atau pun di luar menstruasi
- Terjadi penekanan pada saluran indung telur yang membuat seorang wanita susah hamil
- Ada perasaan kenyal di bagian bawah perut dekat rahim
- Mengalami gangguan susah BAB dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena adanya pembengkakan pada tangkai tumor
- Penekanan juga dapat terjadi di bagian kandung kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya.
Miom nama lain dari tumor otot rahim. Miom merupakan sel-sel abnormal yang jinak yang tumbuh dari otot dinding rahim. Pada dasarnya, miom bisa menimbulkan gangguan, walaupun tidak selalu demikian.
Awalnya, miom tumbuh sebagai bibit kecil yang kemudian membesar dalam lapisan miometrium yaitu jaringan otot polos pada dinding rahim. Miom dapat tumbuhsatu atau lebih, bahkan ada yang sampai 30 buah dalam rahim.
Miom memiliki ukuran yang berbeda-beda. MIom yang sangat kecil sulit untuk dilihat sehingga perlu memamkai mikroskop, tetapi ada pula yang besar bahkan sampai 30 kg.
Sampai saat ini, penyebab terjadinya miom masih terus diteliti. Banyak ahli berpendapat bahwa miom terjadi akibat kerja hormon-hormon tubuh khususnya hormon estrogen. Seperti diketahui, setiap hormon emmiliki tugas masing-masing. Namun, mengingat kondisi tubuh setiap orang berbeda maka efek kerja hormon pun berbeda-beda, khususnya pada wanita.
Miom diperkirakan tumbuh akibat dari faktor hormonal terutama homron esterogen. Miom akan mengalami perkembangan seiring dengan masa produktivitas, saat hamil yang mana produksi hormon esterogen akan meningkat. Miom akan menyusut ketika seorang wanita memasuki masa menopause dimana tidak lagi dalam masa produktivitas yang ditandai dengan berhentinya menstruasi. Hormon progesteron juga dapat mempengaruhi pertumbuhan miom.
Adanya infeksi dan jamur yang ada didalam rahim juga dapat mempengaruhi pertumbuhan miom dan memungkinkan miom tumbuh kembali meski telah di angkat. Penting untuk menjaga kebersihan organ intim agar terhindar dari berbagai ancaman mikroorganisme yang masuk dalam organ intim yang dapat memungkinkan munculnya penyakit di vagina maupun di dalam in