Banyak orang mungkin sudah tidak asing dengan penyakit kutil, berupa bintil kecil yang bisa membesar dan menyerang bagian permukaan kulit.
Kutil atau juga dikenal sebagai caplak, tidak hanya menyerang kulit yang jelas nampak namun bisa menyerang bagian genital atau kelamin manusia. Tanpa memandang gender, kutil yang menyerang bagian genital, memiliki rasio penyebaran yang sama, baik pada kaum pria maupun wanita.
Kutil pada kelamin dikenal sebagai penyakit Jengger ayam atau dalam istilah medis disebut Condyloma acuminata, memiliki bentuk yang mirip dengan jengger ayam pada kasus condyloma yang menyerang area luas.
Condyloma acuminata merupakan kelainan kulit berbentuk kutil atau bintil dengan permukan yang berlekuk, dan menyerang alat kelamin, yang disebabkan oleh tipe tertentu dari virus HPV (Human Papilloma Virus). Penyebaran yang terjadi pada organ genital juga bisa menyebar hingga ke anus atau disebut condyloma anogenital. HPV memang merupakan virus penyebab kutil namun hanya type tertentu saja yang menyebabkan penyakit jengger ayam.
Penyebab dan Penyebaran Penyakit Jengger Ayam
Pada tahun 1907, pertama kali dilakukan identifikasi terhadap Human Papilloma Virus dan saat ini telah teridentifikasi lebih dari 120 subtype dari HPV, meskipun tidak semua type merupakan penyebab penyakit genital, jengger ayam ini. Meski begitu, 90% kasus penyakit jengger ayam, diyakini disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Sedangkan tipe 16 dan 18 memiliki potensi sebagai onkogenik atau bisa menjadi kanker.
Penyebaran penyakit jengger ayam ini bersifat kosmopolitan. Penyakit ini dapat merambah ke seluruh dunia, tanpa memandang ras serta dari jenis kelamin, kemungkinan terjadinya memiliki ratio sama besar antara pria maupun wanita. Dilihat dari faktor usia, penyakit jengger ayam sering ditemui pada usia dewasa aktif sekitar dua pulh hingga tiga puluh ke atas.
Hal ini berkaitan dengan matangnya oragan seksual yang diikuti peningkatan aktifitas seksual itu sendiri. Tidak hanya melalui hubungan seksual namun aktifitas yang melibatkan kontak dengan organ genital seperti mulut atau jari, penyakit jengger ayam akan ditularkan dengan kontak langsung. Penyakit ini digolongkan sebagai penyakit menular seksual.
Condyloma acuminata bisa dikenali karena bentuknya yang mirip jengger ayam, yaitu kutil yang berlekuk – lekuk di permukaannya dan terdapat di area organ genital dan sekitarnya. Kumpulan kutil kecil bisa menyerupai bunga kol bila bergabung mejadi kelompok yang lebih besar.
Umumnya, kutil dari condyloma acuminata ini berwarna kemerahan, coklat kemerahan, kehitaman dan keabu – abuan. Masa inkubasinya sekitar 3 minggu hingga 8 bulan, namun rata – rata 3 bulan. Pada kasus yang mengalami infeksi sekunder karena gesekan atau garukan, penyakit ini menjadi berwarna kehitaman, berbau tak sedap dan mudah berdarah.
Condyloma acuminata memiliki bagian favorit pada kelamin yang diserang. Pada pria, misalnya, gland penis, sulkus koronarius atau lekukan di antara batang dan kepala, jaringan tipis di ujung saluran kencing, batang penis dan sekitar anus.
Pada wanita, bibir vagina, vagina dan serviks merupakan bagian favorit yang sering diserang oleh condyloma acuminata ini. Diagnosa penyakit ini bisa dilakukan dengan melihat gejala klinis dari bentuk dan predileksi kutil di area genital atau menggunakan asam asetat 5% yang dioleskan pada permukaan bintil, bila berubah warna menjadi putih dalam 3-5 menit, maka hasilnya penyakit ini telah menjangkit.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jengger Ayam
Dalam mengobati penyakit jengger ayam ini, beberapa langkah bisa dilakukan namun berdasarkan penelitian, belum ada obat yang bisa menghilangkan HPV dengan total.
Yang sementara bisa dilakukan adalah pencegahan, vaksinasi dan pengobatan dengan tindakan.
Langkah pengobatan yang bisa dilakukan dalam mengatasi penyakit jengger ayam seperti kemoterapi, pembedahan, laser karbondioksida, interferon dan imunoterapi.
Langkah kemoterapi biasanya menggunakan beberapa jenis obat dengan jumlah kandungan tertentu dan dilakukan seminggu sekali hingga kutil bersih.
Pembedahan jengger ayam meliputi bedah scalpel, bedah listrik dan bedah beku. Laser karbondioksida bisa dilakukan untuk mengurangi bekas parut daripada pembedahan.
Pemberian interferon yang terdiri atas 2 bentuk yaitu alfa dan beta yang diberikan dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan imunoterapi, akan diberikan pada kasus dimana penderita dengan penyakit yang luas dan kebal terhadap tindakan pengobatan lainnya.
Pada kasus, dimana penderita merupakan wanita yang sedang hamil, penggunaan asam trikloroasetat atau pembedahan beku dengan nitrogen cair merupakan cara yang banyak dipilih.
Faktor Pemicu Jenger Ayam
Berkaitan dengan faktor pemicunya, penyakit ini bisa kambuh namun tergolong tidak berbahaya. Saat ini, mengingat banyaknya potensi akan timbulnya serangan penyakit jengger ayam terutama pada usia dewasa aktif dan peningkatan aktifitas seksual seiring bertambahnya usia manusia, telah ditemukan dan banyak digunakan proses vaksinasi dengan vaksin yang digunakan untuk pencegahan kanker serviks berupa vaksin Gardasil atau juga vaksin Cervarix — tapi keduanya mengalami kendala.
Vaksin untuk pencegahan condyloma acuminata dan serangan HPV tipe 6 dan 11 diberikan pada pria dan wanita mulai usia 9 hingga 26 tahun. Rentang usia tersebut merupakan dimana manusia telah memiliki kematangan seksual dan melakukan aktifitas seksual yang cukup sering dan disinilah potensi terserang HPV penyebab condyloma acuminata dapat terjadi. Meskipun termasuk kategori tidak berbahaya, namun penularannya yang mudah serta proses pengobatan yang cukup lama, ada baiknya orang di usia seksual aktif lebih berhati – hati.
Selain vaksinasi, beberapa pencegahan berasal dari kesadaran diri akan kebersihan dan kesadaran akan mudahnya penularan HPV.
Kebersihan diri terutama merawat organ genital secara hygienis merupakan keharusan. Setia kepada suami / istri juga mengurangi resiko tertularnya penyakit ini, karena pada dasarnya HPV adalah penyakit yang menular melalui hubungan sexual (sexually transmitted disease).
Sering berganti pasangan bisa memicu tertularnya penyakit jengger ayam karena orang tidak tahu akan pola kebersihan pasangan barunya, sementara dengan setia pada satu pasangan, kebiasaan dan pola hygienis sudah terjamin.

Apabila telah positif mengalami condyloma acuminata dan sedang menjalani proses pengobatan, sebaiknya tidak melakukan hubungan intim baik selama masa pengobatan hingga pengobatan selesai. Ada baiknya, meminta anjuran dokter bila ingin berhubungan intim. Apabila dokter sudah menyatakan aman untuk aktifitas seksual, maka bisa dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar